BAB I
PERANG DUNIA II DAN PENDUDUKAN JEPANG SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI MASYARAKAT
A. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DAN KRONOLOGI PERANG DUNIA II
Dengan berakhirnya Perang Dunia I, masyarakat dunia berharap akan terbentuk dunia yang damai, akan tetapi harapan tersebut tidak dapat terwujud karena setelah Perang Dunia I selesai selang 20 tahun (1919-1939) terjadi Perang Dunia II. Perang Dunia II ditandai dengan munculnya dua blok yaitu blok sekutu dan blok axis (sentral).
1. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II
Terjadinya Perang Dunia II dilatarbelakangi oleh peristiwa-peristiwa berikut ini :
a. Sebab Umum Perang Dunia II
ü Lahirnya Negara-negara Fasis
Keamanan dunia mulai terancam dengan munculnya ultranasionalisme (rasa kebangsaan yang berlebihan) di beberapa negara di dunia. Faham ini kemudian terkenal dengan sebutan fasisme yaitu paham nasionalisme ekstrim yang menjalankan kekuasaan pemerintahan secara otoriter. Negara-negara yang mempunyai paham fasisme adalah : Italia, Jerman dan Jepang.
Fasis Italia
Dibawah kepemimpinan Benito Musolini (Il Duce), Italia berambisi untuk menguasai negara-negara yang pernah dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Hal ini disebabkan karena setelah Perang Dunia I, Italia mengalami kehancuran ekonomi walaupun sebagai negara pemenang Perang Dunia I. Melalui Partai Fascio di Combattinmento, Benito Musolini percaya bahwa Italia dapat kembali makmur hanya dengan melalui semangat ultranasionalisme. Upaya yang ditempuh Musolini agar usaha berjalan lancar adalah sebagai berikut:
- Memaksa Victor Imanuel III (Raja Italia) untuk menyerahkan kekuasaan.
- Menyatukan bangsa Italia yang belum merdeka dengan semangat Italia Irredenta.
- Memperkuat angkatan perang melalui kerjasama dengan pihak militer Jerman.
- Menduduki Etiopia dan
- Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanyol untuk memudahkan menguasai seluruh laut tengah sebagai mare nostrum (laut kita) Italia.
Fasis Jerman
Melalui partai National Sozializtische Deuitsche Arbeiter Partei (NSDAP atau lebih dikenal dengan NAZI) Adolf Hitler menyusun sistem pemerintahan Jerman dengan sistem terpimpin dalam upaya untuk memperbaiki ekonomi Jerman setelah Perang Dunia I. Upaya tersebut antara lain adalah:
- Memperkuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
- Mengobarkan anti Yahudi dan menganggap ras Aria (bangsa Jerman) sebagai ras pemimpin dunia.
- Menolak perjanjian
- Membentuk polisi Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
- Membangun armada angkatan perang yang kuat.
Fasis Jepang
Munculnya fasis Jepang berkaitan dengan semakin berkembangnya industri di Jepang yang tidak dibarengi dengan ketersediaan bahan
- Memodernisasi militer dengan semangat Bushido (jalan ksatria) yaitu semangat berani mati demi negara dan kaisar.
- Ajaran Shinto hakko ichi-u (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti Jepang harus memimpin dunia.
- Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militerisme.
- Propaganda Jepang sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung
- Mempeluas wilayah ke negara-negara terdekat seperti:
ü Timbulnya Pertentangan Ideologi Antarnegara
Sesudah Perang Dunia I muncul tiga kelompok negara yang saling bertentangan pahan/ideologinya yaitu:
- Negara-negara totaliter kanan/fasis yaitu Italia, Jerman dan Jepang.
- Negara-negara totaliter kiri/komunis yaitu Rusia.
- Negara-negara demokrasi liberal yaitu Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.
ü Perlombaan Persenjataan Antarnegara
Persaingan ideologi ketiga kelompok negara tersebut untuk memperebutkan hegemoni dunia telah menyebabkan masing-masing kelompok saling mempersenjatai militer mereka seperti: Inggris dengan angkatan udara Royal Air Force, Jerman dengan peluru kendali Vergeltung dan Jepang dengan kapal laut Yamato dan Musashi.
ü LBB (Liga Bangsa-Bangsa) Gagal mewujudkan Perdamaian dan Keamanan Dunia
LBB yang diharapkan mampu menjaga perdamaian dunia ternyata tidak memiliki kekuatan untuk mencegah tindakan negara-negara fasis untuk memperluas wilayah ke negara lain.
b. Sebab Khusus Perang Dunia II
Perang Dunia secara khusus disebabkan:
ü Serbuan Jerman ke Polandia tgl, 1 September 1939 dengan alasan mengembalikan
ü Serbuan Jepang ke pangkalan armada laut
2. Kronologi Perang Dunia II
Sebelum Perang Dunia II pecah negara-negara fasis mulai menguasai wilayah-wilayah disekitarnya seperti Jepang menyerbu Manchuria (1931) dan China (1937), Italia Menyerbu Abessynia (1935), Jerman mengirim pasukan ke sungai Rhein. Disamping itu kelompok negara-negara fasis (Italia, Jerman dan Jepang) membuat pakta Anti Komintern (nov 1936) dan mengadakan konferensi
- Jerman memperoleh Polandia Barat dan Lituania sedangkan Uni Soviet memperoleh
- Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
Dengan menyerang
Perang Dunia II berlangsung di kawasan Eropa, Afrika dan Asia-Pasifik terbagi menjadi beberapa perang antara lain:
a. Perang Dunia II di Eropa (1939-1945)
Dimulai dengan serangan Jerman ke
b. Perang Dunia II di Afrika (1940-1943)
Tahun 1940 Italia melakukan invasi ke Mesir, tetapi pasukan Inggris dapat menggagalkannya, sehingga Jerman mengirim bantuan pasukan dibawah Jendral Erwin Rommel (serigala padang pasir) dan berhasil memasuki Mesir. Tetapi karena Adolf Hitler masih sibuk menghadapi Uni Soviet, Inggris dibawah Letnan Jendral
c. Perang Dunia II di Asia-Pasifik
Tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan milliter Amerika Serikat di Pearl Harbour (
3. Akhir Perang Dunia II
Dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu maka berakhirlah Perang Dunia II kedua belah pihak membuat kesepakatan-kesepakatan antara lain:
a. Konferensi Postdam antara Sekutu dengan Jerman (2 Agustus 1945)
- Jerman dibagi 4 daerah pendudukan yaitu Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sedangkan Jerman Timur dikuasai oleh Rusia (Uni Soviet).
-
- Kota Danzig dikembalikan ke Polandia.
- Penjahat perang harus dihukum.
- Jerman harus membayar ganti rugi perang.
b. Perdamaian Paris antara Sekutu dengan Italia (Februari 1947)
- Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris
- Daerah Italia diperkecil.
- Italia harus membayar kerugian perang.
- Abessynia dan
-
c. Pertemuan
Pertemuan ini merupakan pernyataan menyerah tanpa syarat Jepang kepada Sekutu.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia setelah terjadi Perang Dunia II antara lain:
1. Bidang politik
- Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara besar.
- Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat (blok barat-NATO) dan Uni Soviet (blok timur-Pakta Warsawa).
- Hancurnya imperialis di
- Munculnya negara-negara baru yang merdeka.
- Terbentuknya PBB.
2. Bidang Ekonomi
- Ekonomi dunia mengalami kemerosotan/kerusakan.
- Sarana dan prasarana (gedung, jembatan, jalan raya dll) hancur.
- Amerika Serikat menjadi negara penyumbang pinjaman.
3. Bidang Sosial
- Perang Dunia II menelan jutaan korban jiwa.
- Kemiskinan, kelaparan dan penyakit ada dimana-mana.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.
B. PENDUDUKAN JEPANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI MASYARAKAT
1. Kedatangan Jepang di Indonesia
Sehari setelah serangan Jepang terhadap Pearl Harbour di Hawaii, tanggal 8 Desember 1941 Belanda dan sekutu menyatakan perang kepada Jepang. 10 Januari 1942 Jepang mulai menyerang
Penyerbuan Jepang ke
2. Akibat Pendudukan Jepang di Indonesia
Jepang ingin menyusun kembali ekonomi
a. Konsisi Sosial
- Romusha
Jepang memerlukan banyak tenaga kerja untuk membangun sarana pertahanannya, seperti kubu-kubu pertahanan, gua-gua, gudang bawah tanah, lapangan udara darurat, jalan-jalan dan sebagainya. Tenaga kerja itu diperoleh dari desa-desa di Pulau Jawa yang penduduknya amat padat. Pada mulanya pengerahan tenaga kerja tersebut bersifat sukarela dan pelaksanaan pekerjaannya tidak begitu jauh dari rumah penduduk. Selain itu, Jepang melakukan propaganda dengan membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran bersama. Namun dalam pelaksanaanya, pengerahan tenaga rakyat ini dilakukan secara paksa. Mereka diperlakukan secara kasar, berbeda dengan propaganda yang dielu-elukannya. Kesehatan mereka tidak dijamin, makanan tidak cukup, dan pekerjaan mereka melebihi kesanggupan manusia. Kematian banyak menimpa rakyat akibat romusha. Demi menghilangkan keengganan rakyat
- Pembentukan Organisasi Semi Militer dan Militer
Sejak Jepang dipukul mundur sekutu dalam pertempuran di Laut Karang pada 7 Mei 1942, Jepang berupaya menarik simpati bangsa
ü Seinendan ( Barisan Pemuda)
Seinendan didirikan 9 Maret 1943 dengan tujuan mendidik dan melatih para pemuda yang berusia 14-22 tahun untuk mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri.
ü Fujinkai (Barisan Wanita)
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943 dan beranggotakan wanita yang berusia 15 tahun keatas. Tugas fujinkai adalah memperkuat pertahanan dalam penyediaan makanan dan mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan dan hewan ternak.
ü Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Keibodan didirikan pada 29 April 1943 yang beranggotakan para pemuda yang berusia 23-25 tahun. Tujuan pembentukan keibodan adalah untuk menghindari adanya pengaruh kaum nasionalis
ü Syuisintai (Barisan Pelopor)
Syuisintai dibentuk 14 September 1944. syuisintai didirikan dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Organisasi ini merupakan wadah pemuda pertama yang pimpinannya berasal dari golongan nasionalis seperti: Soekarno, RP Suroso, Otto Iskandardinata dan Dr. Buntaran Martoatmodjo.
Selain organisasi semi militer, Jepang juga membentuk organisasi militer resmi yang ditujukan sebagai bala bantuan menghadapi sekutu. Berikut ini dua organisasi militer resmi yang berhasil dibentuk oleh pemerintah Jepang:
ü Heiho (Barisan Pembantu Prajurit Jepang)
Heiho dibentuk bulan April 1943 dan beranggotakan para pemuda yang berusi antara 18-25 tahun dan paling rendah berpendidikan sekolah dasar. Tujuan pembentukan heiho adalah membantu pertempuran langsung tentara Jepang pada saat melawan tentara sekutu di berbagai
ü Peta (Pembela Tanah Air)
Peta dibentuk pada 3 Oktober 1943. pemuda
Kedua organisasi tersebut mendapat pendidikan militer di Jepang. Tugas utama yang dipikulnya adalah mempertahankan
b. Kondisi Ekonomi
Jepang amat membutuhkan dana yang besar bagi biaya perangnya. Jepang juga memerlukan bantuan tempur dari negara-negara yang dijajahnya.
Berbagai cara dilakukan oleh Jepang untuk bisa mengeruk sumber-sumber alam yang ada di
ü Semua harta peninggalan milik Belanda disita seperti perkebunan, bank, pabrik dan perusahaan-perusahaan penting (pertambangan, telekomunikasi, perusahaan transportasi, listrik).
ü Jepang mengawasi dan memonopoli penjualan hasil perkebunan teh, kopi, karet dan kina.
ü Jepang melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran. Kampanye ini menjadi tugas Jawa Hokokai dan instansi-instansi lain.
ü Jenis-jenis perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman bahan makanan.
ü Rakyat hanya diperbolehkan memiliki 40% dari hasil pertaniannya, sedangkan 60% lainnya harus disetorkan kepada pemerintah Jepang dan lumbung desa.
ü Rakyat dibebani pekerjaan tambahan untuk menenam pohon jarak yang digunakan sebagai pelumas pesawat terbang dan pelicin senjata.
Cara dan usaha pemerintah Jepang ini telah menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat
c. Kondisi Politik
Sebagai usaha mempengaruhi penduduk
Pada bulan Maret 1942 Jepang mulai menyusun strategi baru yang berkaitan dengan pendudukannya di
Selain organisasi yang berhubungan langsung dengan kegiatan politik, pemerintah pendudukan Jepang juga membentuk organisasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan politik. Organisasi yang dibentuk lebih berkaitan dengan agama. Organisasi yang mendapat izin dari pemerintah Jepang tersebut adalah Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). Organisasi ini lebih banyak beraktivitas dalam kegiatan keagamaan, seperti membangun masjid dan pengumpulan zakat.
2. Perlawanan Rakyat
Propaganda Jepang untuk menciptakan kemakmuran bersama di antara bangsa-bangsa
a. Perlawanan dengan Strategi Kooperasi (bekerjasama)
Perlawanan dengan strategi kooperasi muncul disebabkan Jepang melarang berdirinya semua organisasi pergerakan nasional. Pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan yang hanya mengakui organisasi-organisasi bentukannya yang ditujukan bagi kemenangan perang Asia Timur Raya. Tokoh-tokoh pejuang nasionalis kemudian memanfaatkan semua organisasi bentukan Jepang itu dengan cara menggembleng kaum muda agar terus berusaha mewujudkan kemerdekaan
- Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
- Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
- Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan Masyumi
- Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
- BPUPKI dan PPKI
b. Perlawanan dengan Strategi Gerakan di Bawah Tanah
Munculnya perlawanan gerakan di bawah tanah karena terlalu kuatnya pemerintah Jepang menekan dan melarang golongan oposisi. Gerakan nasionalisme yang ada ternyata tidak mampu menandingi kekuatan pemerintah Jepang. Oleh karena itu beberapa pejuang nasionalis mengambil jalan melakukan gerakan di bawah tanah. Strategi perjuangan tersebut ternyata dapat terorganisir secara rapi dan dilakukan secara rahasia. Mereka dian dan bersembunyi untuk menghimpun kekuatan rakyat. Mereka pun berusaha menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam perjuangan kemerdekaan
- Kelompok Sutan Syahrir
Sutan Syahrir merupakan tokoh yang tidak begitu dikenal Jepang. Ia mengambil keputusan untuk tidak akan bekerjasama dengan Jepang dan bahkan antifasisme. Kegiatan politik dilakukan dengan cara memberikan kursus politik bagi kaum pelajar yang berada di
- Kelompok Kaigun
Adalah kelompok perhimpunan para pemuda
- Kelompok Sukarni
Kelompok ini merupakan kelompok yang anti Jepang dan sering mendapatkan pendidikan politik dari Soekarno, Moh. Hatta, Moh. Yamin, Sunario, dan Ahmad Subarjo. Mereka tinggal di asrama angkata baru di jalan Menteng 31 Jakarta. Tokoh-tokoh lain dari kelompok ini yaitu: Chaerul Saleh, Adam Malik, Pandu Kartawiguna dan Maruto Nitimiharja.
- Kelompok Persatuan Mahasiswa
Kelompok ini sebagian besar terdiri atas mahasiswa kedokteran (Ikadaigaku) yang bermarkas di Jalan Prapatan 10
- Kelompok Amir Syarifudin
Kelompok ini berpaham sosialis dan selalu menentang kebijakan pemerintah Jepang. Tokoh kelompok ini adalah Amir Syarifudin. Karena aktivitas politiknya Amir Syarifudin pernah ditangkap kenpeitai Jepang dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1943, namun atas bantuan Soekarno hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup.
c. Perlawanan Bersenjata
Pendudukan Jepang ternyata lebih kejam daripada Belanda, sehingga timbul perlawanan dari rakyat, perlawanan-perlawanan tersebut adalah:
- Perlawanan Cot Plieng Aceh (Tengku Abdul Jalil)
Tengku Abdul Jalil adalah guru ngaji yang memiliki semangat juang yang tangguh dan luar biasa. Peristiwa perlawanan di daerah ini berawal dari sikap tentara Jepang yang ingin memaksakan kehendak terhadap rakyat dengan sewenang-wenang. Bujukan untuk berdamai ditolak Tengku Abdul Jalil, sehingga pada salat subuh 10 November 1942 Jepang melakukan serangan, dengan modal senjata apa adanya rakyat Cot Plieng dapat memukul mundur tentara Jepang sampai kembali ke Lhokseumawe. Serangan kedua dilancarkan Jepang, tetapi mengalami kegagalan, hingga pada serangan ketiga dengan membakar masjid yang biasa digunakan Tengku Abdul Jalil, Jepang berhasil baru berhasil menembak Tengku Abdul Jalil, yang berusaha meloloskan diri.
- Perlawanan Singaparna Jawa Barat (KH. Zainal Mustafa)
Munculnya perlawanan rakyat berawal dari paksaan Jepang untuk melakukan seikeirei (upacara penghormatan kaisar Jepang yang dianggap dewa dengan cara membungkukkan badan ke arah timur laut-Tokyo). Cara ini dianggap KH. Zainal Mustafa sebagai tindakan menyekutukan tuhan, sehingga melarang untuk melakukannya. Jepang mengirim utusan untuk menangkap KH. Zainal Mustafa, karena tidak mau diajak kompromi maka utusan tersebut dikroyok
- Perlawanan Indramayu Jawa Barat (H. Madriyas)
Terjadi pada bulan Juli 1944 di Lohbener dan Sindang, perlwanan timbul karena rakyat tidak tahan menerima kekejaman militer Jepang seperti harus menyerahkan padi.
- Perlawanan Pontianak
Terjadi pada 16 Oktober 1943, tokoh masyarakat
- Perlawanan Teuku Hamid Aceh
Terjadi bulan November 1944, Teuku Hamid (perwira giyugun-tentara sukarela) mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Tapi dapat digagalkan oleh Jepang. Di daerah Padrah, Bireun Aceh Utara terjadi pula perlawanan dari satu regu giyugun terhadap Jepang.
- Perlawanan Peta Blitar
Terjadi pada 14 Februari 1945 dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, perlawanan terjadi karena tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat terutama di daerah Blitar yang dijadikan romusha. Perlawanan dapat dipadamkan Jepang, 6 orang dijatuhi hukuman mati dan 35 dijatuhi hukuman penjara 2 tahun sampai seumur hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar